Baca juga
Nama : Mukhammad Nur Arifin
NIM : 858851383
SOAL!
1.
Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda
bagi kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan
metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah
dan berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan
pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD
kepada peserta didik anda sesuai dengan pengalaman anda sebagai seorang guru
profesional!
2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam
mengajarkan kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu
metode pembelajaran melalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode
pembelajaran IPS SD kelas tinggi berdasarkan pendekatan sosial!
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat
evaluasi hasil Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh
2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat
evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi
tentang nilai dan sikap sosial!
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan
masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah
penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan
masalah menurut pendapat ahli di atas!
Selamat mengerjakan!
Mohon untuk tidak boleh plagiasi jawaban dari
internet dan plagiasi jawaban teman, jika melakukan plagiasi akan dikurangi
nilainya
JAWAB
:
1. Salah
satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan
inquiri (Inquiry training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa
perkembangan individu itubersifat indipenden (bebas). Oleh karena itu, dalam
penerapannya lebih menitikberatkan pada penyelidikan yang bersifat bebas,
tetapi terarah dan sistematis. Metode latihan inkuiri didasarkan atas
terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya dengan mengajukan suatu
situasi teka-teki kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan
ini harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk
terjadinya konfrontasi intelektual.
Tahap-tahap penerapan metode latihan
inkuiri adalah berikut ini :
1) Menyajikan
masalah
Guru menunjukkan situasi yang mengandung
masalah dan menentukan prosedur inkuiri yangakan ditempuh oleh siswa.
2) Pengumpulkan
data dan verifikasi data
Siswa mengumpulkan informasi tentang
masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan hakikat objek
dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3) Mengumpulkan
unsur baru
Siswa bersama guru mengadakan eksperimen
dan pengumpulan data (unsur baru). Maksud kegiatan eksperimen ini adalah
memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan hipotesis dan mengetes sebab akibat.
4) Merumuskan
penjelasan
Siswa bersama guru merumuskan penjelasan
atau uraian secara mendetail, rapi, dansistematis.
5) Menganalisis
Terhadap proses inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuan.
Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proses inkuiri telah
dilaksanakan danapabila menemui beberapa kekurangan dicoba untuk diperbaiki
secara sistematis.
Hal-hal yangperlu diperhatikan guru dalam
menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut ini :
a. Rencanakan
waktu yang akan digunakan.
b. Siswa
dapat melakukan secara kelompok.
c. Lanjutkan
Latihan inkuiri dengan jalan diskusi.
d. Gunakan
sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.
Referensi
: Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 7.15 - 7.14
Rancangan
metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan Pendekatan kognitif :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : UPT.
SATUAN PENDIDIKAN SDN WOTGALIH 1
Kelas
/ Semester : 3
(Tiga) / 2
Tema
5 :
Cuaca
Sub
Tema 1 :
Keadaan cuaca
Pembelajaran : 1
Alokasi
Waktu : 2
x 30 menit (1 x Pertemuan) 1 Hari
A. TUJUAN
PEMBELAJARAN
1.
Dengan
membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi informasi mengenaikeadaan cuaca
dengan benar.
2.
Dengan
menuliskan pokok-pokok informasi dari teks, siswa dapatmenggunakan kosakata
baku mengenai keadaan cuaca dalam kalimatyang efektif.
3.
Dengan
kegiatan mengeksplorasi lingkungan, siswa dapat mengidentifikasipecahan sebagai
bagian dari sesuatu yang utuh dari benda konkret dengantepat.
4.
Dengan
kegiatan mengamati benda, siswa dapat menyajikan pecahansebagai bagian dari
sesuatu yang utuh menggunakan benda konkret.
5.
Dengan
menyanyikan sebuah lagu, siswa dapat menentukan tinggirendahnya bunyi dalam
lagu.
B.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
·
Kelas
dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan kehadiran siswa
·
Kelas
dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. (religius).
·
Menyanyikan
lagu nasional Guru memberikan penguatan semangat Nasionalisme.
·
Pembiasaan
membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit (literasi)
2. Kegiatan
Inti (30 menit)
·
Guru
menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan
·
Guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok
·
Siswa
mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan
·
Guru
mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan
·
Siswa
berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya
dengan bimbingan guru
·
Masing
masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas
·
Guru
memberi penguatan tentang jawaban siswa perwakilan kelompok
·
Bersama
guru siswa memajang hasil pekerjaan siswa di papan pajangan
·
Kegiatan
Bersama Orang Tua
· Pemahaman
mengenai materi yang dipelajari kembali oleh siswa di rumah bersama orang tua
guru memantau pembelajaran melalui ...
3.
Kegiatan Penutup (15 menit)
·
Siswa
mapu mengemukan hasil belajar hari ini
·
Guru
memberikan penguatan dan kesimpulan
·
Menyanyikan
salah satu lagu daerah nasionalisme
·
Salam
dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
C. PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan
berlangsung
Penilaian Pengetahuan : Observasi selama kegiatan
berlangsung
Penilaian Keterampilan : Observasi selama kegiatan
berlangsung
Mengetahui
Pasuruan, 21 November 2022
Kepala SDN Wotgalih 1
Guru SD,
Beni Ade Setiawan,S.Pd.SD,M.Pd Mukhammad
Nur Arifin, S.E
NIP. 197712072008011008
2. Analisis metode pembelajaran ips di
sd berdasarkan pendekatan social
Sebagai
contoh, diambil dari kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 semester 1, sebagai
berikut :
1)
Kompetensi
Dasar
Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di
Indonesia.
2)
Pokok
Bahasan
Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia.
3)
Hasil
Belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di
Indonesia.
b. Mendeskripsikan peran dan tanggung
jawab pemerintah.
4)
Indikator
a) Menjelaskan perkembangan jumlah
penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia.
b) Menginterpretasi berbagai grafik
penduduk.
c) Menjelaskan permasalahan penduduk di
Indonesia.
d) Mengidentifikasi bentuk, sebab dan
akibat perpindahan penduduk yang terjadi di Indonesia.
e) Menguraikan pengertian pemerintahan,
pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat.
f) Menjelaskan sistem pemerintahan
demokrasi.
g) Memberi contoh tugas dan tanggung
jawab pemerintah terhadap masyarakat.
Setelah kita memahami hal-hal di
atas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai
1) Tahap Orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru
mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang
meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang
tinggi. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah sosial, yaitu kemiskinan
masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila dan tuna wisma. Rumusan
masalahnya adalah "Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di suatu
daerah?" Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.
2) Tahap Hipotesis
Peserta didik dengan bantuan guru
menyusun hipotesis, yaitu berikut ini.
a. Kondisi fisis suatu daerah yaitu
lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber daya manusia yaitu
tingkat pendidikan yang rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya
kemiskinan.
3) Tahap Definisi
Peserta didik membahas pengertian
dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.
a) Kondisi fisis adalah keadaan
lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri kehidupan manusia,
misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.
b) Kualitas sumber daya manusia adalah
derajat kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan
teknologi yang dimiliki.
c) Kemiskinan dibedakan menjadi dua,
yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah
adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam
atau daya dukung sumber daya alam terhadap kehidupan manusia rendah. Kemiskinan
struktural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan
ekonomi, teknologi dan pembangunan itu sendiri atau karena kelembagaan yang ada
menyebabkan sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk
menguasai sumber daya sehingga menjadi miskin.
d) Pada golongan penduduk muda, bentuk
grafik penduduknya seperti pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh
lebih besar dari pada usia dewasa dan tua. Materi/indikator: d, e, f, dan g
belum dibahas. Perlu pembahasan tersendiri.
4) Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian
hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya
serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.
5) Tahap
Pembuktian
Peserta didik melakukan
pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode
pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap,
kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk
dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6) Tahap
Generalisasi
Peserta
didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas
masalah yang dibahas, yaitu berikut ini.
a) Kondisi
fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.
b) Kualitas
sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan di suatu
daerah.
Referensi
: Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 7.22 - 7.24
3. Contoh
2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
1. Evaluasi
yang Mengungkap Pemahaman (Comprehension)
Evaluasi
ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari.
Dengan demikian, siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari
Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik, bagan, dan lain-lain dengan kata-
katanya sendiri. Dia tidak sekadar dapat mengingat dan menghafal informasi yang
telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut.
Kata-kata
yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pemahaman,
antara lain berikut ini :
a. Mengapa?
b. Jelaskan!
c. Uraikan!
d. Berilah
ulasan!
e. Bandingkan!
Contoh:
a. Mengapa
Pulau Jawa padat penduduknya?
b. Jelaskan
secara singkat lingkungan sekolahmu?
b. Uraikan
dengan kata-katamu sendiri mengapa di Indonesia agama Islam mula-mula
berkembang di daerah pantai?
a. Berilah
ulasan singkat pentingnya irigasi bagi pertanian?
c. Bandingkan
metode ceramah dengan metode diskusi?
2. Evaluasi
yang Mengungkap Penerapan (Application)
Jika
pada evaluasi (pertanyaan) yang mengungkapkan pengetahuan siswa diminta
mengingat menghafal, mendefinisikan sesuatu, dan selanjutnya dapat menjelaskan
dan mengungkapkan informasi yang diterima (pemahaman) maka pada penerapan
(aplikasi) siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan
sesuatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses
yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban
yang benar terhadap pertanyaan yang diajukan.
Kata-kata
yang sering digunakan untuk mengungkap penerapan (application) adalah berikut
ini :
a. Demonstrasikan!
b. Tunjukkanlah!
c. Klasifikasikan!
d. Carilah
hubungan!
e. Tuliskan!
f. Gambarkan!
Contoh:
a. Demonstrasikan
terjadinya gerhana matahari dengan 3 bola yang ukurannya berbeda!
b. Tunjukkanlah
letak Pulau Bangka pada peta Pulau Sumatra!
c. Klasifikasikan
penduduk Indonesia atas dasar golongan belum produktif, produktif dan tidak
produktif lagi!
d. Carilah
hubungan antara tingkat pendidikan dengan usaha menjaga kelestarian lingkungan!
e. Tuliskan
dengan kata-katamu sendiri bahwa keterampilan merupakan modal yang penting bagi
usaha wiraswasta!
f. Gambarkan
grafik penduduk Indonesia berdasarkan golongan umur 0-4, 5-9, 10-14, 15-19,
20-24 dan seterusnya untuk tahun 2000!
Referensi
: Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 8.16 - 8.17
4.
Analisis rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial :
a.
Tujuan tes
Dalam
bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui penguasaan peserta
didik dalam pokok bahasan atau subpokok bahasan tertentu setelah materi
diajarkan. Selain itu, dapat pula untuk mengethaui kesulitan belajar peserta
didik atau siswa (diagnostik tes). Oleh karena tu, tujuan tes harus dibuat
berdasarkan pokok bahasan/subpokok bahasan yang diajarkan.
b.
Penyusunan kisi-kisi tes
Kisi-kisi
tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat sebelum seseorang
membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan rambu-rambu ruang lingkup
dan isi soal yang akan diajukan.
Sebelum
membuat kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat kurikulum sekolah yang
berlaku. Dalam hal ini, kurikulum sekolah dasra, misalyna SD kelas 3 semester 1.
Dari
kurikulum itu dapat kita pelajari tentang hal-hal berikut ini :
1) Kompetensi
Dasar (KD)
KD
dalam kurikulum kelas 3 SD semester I, kemampuan mendeskripsikan kedudukan
danperan anggota keluarga.
2) Materi
Pokok
Kedudukan
dan peran anggota keluarga.
3) Hasil
belajar
a. Menceritakan
kedudukan anggota keluarga
b. Menceritakan
peran anggota keluarga
4) Indikator
a. Menceritakan
kedudukan anggota keluarga.
1) Menyebutkan
kedudukan setiap anggota keluarga.
2) Membuat
silsilah keluarga.
b. Menceritakan
peran anggota keluarga.
1) Menjelaskan
peran setiap anggota keluarga.
2) Menjelaskan
kecenderungan perubahan peran di keluarga. Misalnya, ibu yang bekerja mencari
nafkah.
3) Menceritakan
pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam keluarga.
Dari
materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap
nilai dan sikap sosial sebagai berikut.
Contoh
:
a. Dengan
bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah, Doni dapat menghargai
kedua adiknya yang bekerja dengan baik.
b. Dengan
bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak, Tuti dan adiknya dapat
menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar.
Referensi
: Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 8.27 - 8.28
5. Dalam
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan masalah banyak digunakan
guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru tidak
memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan
masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Suatu soal dapat dipandang
sebagai "masalah" merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang
dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya
merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-hati dalam
menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagian
besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan
masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi hal
ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal
yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan
kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa.
Referensi : Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 9.10 – 9.12
Terimakasih.
"Jika ada kesalahan penulisan Chord dan Lirik Lagunya, silahkan komentar di bawah ini atau kirim email kepada kami, kami akan segera mungkin akan meralat postingan ini."