Soal Jawaban Terbaru SESI 7 - TUGAS 3 Metode Pembelajaran IPS SD Yang Berlandaskan Pendekatan Kognitif Dalam Pembelajaran IPS Pendidikan IPS di SD - Universitas Terbuka Malang


SESI 7 - TUGAS 3
Metode Pembelajaran IPS SD Yang Berlandaskan Pendekatan Kognitif Pembelajaran IPS di SD
Soal Jawaban Terbaru Pendidikan IPS di SD - Universitas Terbuka Malang

Baca juga


Nama     : Mukhammad Nur Arifin
NIM        : 858851383


SOAL!

1.     Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!

2.  Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran melalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi berdasarkan pendekatan sosial!

3.  Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!

4.  Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!

5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli di atas!


Selamat mengerjakan!

 

Mohon untuk tidak boleh plagiasi jawaban dari internet dan plagiasi jawaban teman, jika melakukan plagiasi akan dikurangi nilainya

 

JAWAB :

1.     Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan inquiri (Inquiry training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itubersifat indipenden (bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis. Metode latihan inkuiri didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya dengan mengajukan suatu situasi teka-teki kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya konfrontasi intelektual.

Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah berikut ini :

1)  Menyajikan masalah

Guru menunjukkan situasi yang mengandung masalah dan menentukan prosedur inkuiri yangakan ditempuh oleh siswa.

2)  Pengumpulkan data dan verifikasi data

Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah.

3)  Mengumpulkan unsur baru

Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan data (unsur baru). Maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan hipotesis dan mengetes sebab akibat.

4)  Merumuskan penjelasan

Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi, dansistematis.

5)  Menganalisis Terhadap proses inkuiri

Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan danapabila menemui beberapa kekurangan dicoba untuk diperbaiki secara sistematis.

Hal-hal yangperlu diperhatikan guru dalam menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut ini :

a.    Rencanakan waktu yang akan digunakan.

b.    Siswa dapat melakukan secara kelompok.

c.     Lanjutkan Latihan inkuiri dengan jalan diskusi.

d.    Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.


Referensi : Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 7.15 - 7.14

 

Rancangan metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan Pendekatan kognitif :

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

 

Satuan Pendidikan     :  UPT. SATUAN PENDIDIKAN SDN WOTGALIH 1

 

Kelas / Semester        :  3 (Tiga) / 2

 

Tema 5                        :  Cuaca

 

Sub Tema 1                :  Keadaan cuaca

 

Pembelajaran             :  1

 

Alokasi Waktu            :  2 x 30 menit (1 x Pertemuan) 1 Hari

 


A.    TUJUAN PEMBELAJARAN

1.     Dengan membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi informasi mengenaikeadaan cuaca dengan benar.

2.     Dengan menuliskan pokok-pokok informasi dari teks, siswa dapatmenggunakan kosakata baku mengenai keadaan cuaca dalam kalimatyang efektif.

3.     Dengan kegiatan mengeksplorasi lingkungan, siswa dapat mengidentifikasipecahan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh dari benda konkret dengantepat.

 

4.     Dengan kegiatan mengamati benda, siswa dapat menyajikan pecahansebagai bagian dari sesuatu yang utuh menggunakan benda konkret.

5.     Dengan menyanyikan sebuah lagu, siswa dapat menentukan tinggirendahnya bunyi dalam lagu.

 

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.     Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

·     Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan kehadiran siswa

·     Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa. (religius).

·     Menyanyikan lagu nasional Guru memberikan penguatan semangat Nasionalisme.

·     Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara selama 15-20 menit (literasi)

2.     Kegiatan Inti (30 menit)

·     Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan

·     Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok

·     Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan

·     Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan

·     Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya  dengan bimbingan guru

·     Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas

·     Guru memberi penguatan tentang jawaban siswa perwakilan kelompok

·     Bersama guru siswa memajang hasil pekerjaan siswa di papan pajangan

·     Kegiatan Bersama Orang Tua

· Pemahaman mengenai materi yang dipelajari kembali oleh siswa di rumah bersama orang tua guru memantau pembelajaran melalui ...

3.     Kegiatan Penutup (15 menit)

·     Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini

·     Guru memberikan penguatan dan kesimpulan

·     Menyanyikan salah satu lagu daerah nasionalisme

·     Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

 

C.    PENILAIAN


Penilaian Sikap                              : Observasi selama kegiatan berlangsung

Penilaian Pengetahuan                  : Observasi selama kegiatan berlangsung

Penilaian Keterampilan                 : Observasi selama kegiatan berlangsung

 

 

Mengetahui                                                                              Pasuruan, 21 November 2022

Kepala SDN Wotgalih 1                                                        Guru SD,

 

 

Beni Ade Setiawan,S.Pd.SD,M.Pd                                               Mukhammad Nur Arifin, S.E

NIP. 197712072008011008

                                                                                         

2.     Analisis metode pembelajaran ips di sd berdasarkan pendekatan social

Sebagai contoh, diambil dari kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 semester 1, sebagai berikut :

1)    Kompetensi Dasar

Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia.

2)    Pokok Bahasan

Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia.

3)    Hasil Belajar

a.     Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia.

b.     Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah.

4)    Indikator

a)    Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia.

b)    Menginterpretasi berbagai grafik penduduk.

c)     Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia.

d)    Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi di Indonesia.

e)    Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan pemerintahan pusat.

f)      Menjelaskan sistem pemerintahan demokrasi.

g)    Memberi contoh tugas dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat.

 

Setelah kita memahami hal-hal di atas, maka langkah selanjutnya adalah sebagai

 

1)    Tahap Orientasi

Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi. Salah satu akibatnya adalah munculnya masalah sosial, yaitu kemiskinan masih ditambah penodongan, pencurian, tuna susila dan tuna wisma. Rumusan masalahnya adalah "Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di suatu daerah?" Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.

 

2)    Tahap Hipotesis

Peserta didik dengan bantuan guru menyusun hipotesis, yaitu berikut ini.

a.     Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

b.     Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.

 

3)    Tahap Definisi

Peserta didik membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.

a)    Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap peri kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada suatu daerah.

b)    Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.

c)     Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan struktural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung sumber daya alam terhadap kehidupan manusia rendah. Kemiskinan struktural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat perubahan ekonomi, teknologi dan pembangunan itu sendiri atau karena kelembagaan yang ada menyebabkan sebagian masyarakat tidak memperoleh kesempatan yang sama untuk menguasai sumber daya sehingga menjadi miskin.

d)    Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya seperti pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar dari pada usia dewasa dan tua. Materi/indikator: d, e, f, dan g belum dibahas. Perlu pembahasan tersendiri.

 

4)    Tahap Eksplorasi

Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang mendasarinya.

 

5)    Tahap Pembuktian

Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.

 

6)    Tahap Generalisasi

Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas, yaitu berikut ini.

a)    Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.

b)    Kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan di suatu daerah.

 

Referensi : Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 7.22 - 7.24

 

3.     Contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!

 

1.     Evaluasi yang Mengungkap Pemahaman (Comprehension)

Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Dengan demikian, siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik, bagan, dan lain-lain dengan kata- katanya sendiri. Dia tidak sekadar dapat mengingat dan menghafal informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan mengorganisasikan informasi tersebut.

Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap pemahaman, antara lain berikut ini :

a.     Mengapa?

b.     Jelaskan!

c.     Uraikan!

d.     Berilah ulasan!

e.     Bandingkan!

 

Contoh:

a.     Mengapa Pulau Jawa padat penduduknya?

b.     Jelaskan secara singkat lingkungan sekolahmu?

b.     Uraikan dengan kata-katamu sendiri mengapa di Indonesia agama Islam mula-mula berkembang di daerah pantai?

a.     Berilah ulasan singkat pentingnya irigasi bagi pertanian?

c.     Bandingkan metode ceramah dengan metode diskusi?

 

2.     Evaluasi yang Mengungkap Penerapan (Application)

Jika pada evaluasi (pertanyaan) yang mengungkapkan pengetahuan siswa diminta mengingat menghafal, mendefinisikan sesuatu, dan selanjutnya dapat menjelaskan dan mengungkapkan informasi yang diterima (pemahaman) maka pada penerapan (aplikasi) siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk memecahkan sesuatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan yang diajukan.

Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap penerapan (application) adalah berikut ini :

a.     Demonstrasikan!

b.     Tunjukkanlah!

c.     Klasifikasikan!

d.     Carilah hubungan!

e.     Tuliskan!

f.       Gambarkan!

 

 Contoh:

a.     Demonstrasikan terjadinya gerhana matahari dengan 3 bola yang ukurannya berbeda!

b.     Tunjukkanlah letak Pulau Bangka pada peta Pulau Sumatra!

c.     Klasifikasikan penduduk Indonesia atas dasar golongan belum produktif, produktif dan tidak produktif lagi!

d.     Carilah hubungan antara tingkat pendidikan dengan usaha menjaga kelestarian lingkungan!

e.     Tuliskan dengan kata-katamu sendiri bahwa keterampilan merupakan modal yang penting bagi usaha wiraswasta!

f.       Gambarkan grafik penduduk Indonesia berdasarkan golongan umur 0-4, 5-9, 10-14, 15-19, 20-24 dan seterusnya untuk tahun 2000!

 

Referensi : Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 8.16 - 8.17

 

4.     Analisis rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial :

a.     Tujuan tes

Dalam bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui penguasaan peserta didik dalam pokok bahasan atau subpokok bahasan tertentu setelah materi diajarkan. Selain itu, dapat pula untuk mengethaui kesulitan belajar peserta didik atau siswa (diagnostik tes). Oleh karena tu, tujuan tes harus dibuat berdasarkan pokok bahasan/subpokok bahasan yang diajarkan.

b.     Penyusunan kisi-kisi tes

Kisi-kisi tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat sebelum seseorang membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan rambu-rambu ruang lingkup dan isi soal yang akan diajukan.

 

Sebelum membuat kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat kurikulum sekolah yang berlaku. Dalam hal ini, kurikulum sekolah dasra, misalyna SD kelas 3 semester 1.

Dari kurikulum itu dapat kita pelajari tentang hal-hal berikut ini :

1)    Kompetensi Dasar (KD)

KD dalam kurikulum kelas 3 SD semester I, kemampuan mendeskripsikan kedudukan danperan anggota keluarga.

2)    Materi Pokok

Kedudukan dan peran anggota keluarga.

3)    Hasil belajar

a.     Menceritakan kedudukan anggota keluarga

b.     Menceritakan peran anggota keluarga

4)    Indikator

a.     Menceritakan kedudukan anggota keluarga.

1)    Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga.

2)    Membuat silsilah keluarga.

b.     Menceritakan peran anggota keluarga.

1)    Menjelaskan peran setiap anggota keluarga.

2)    Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga. Misalnya, ibu yang bekerja mencari nafkah.

3)    Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam keluarga.

 

Dari materi tersebut dapat dibuat indikator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkap nilai dan sikap sosial sebagai berikut.

Contoh :

a.     Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah, Doni dapat menghargai kedua adiknya yang bekerja dengan baik.

b.     Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak, Tuti dan adiknya dapat menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar.

 

Referensi : Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 8.27 - 8.28

 

 

5.     Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan masalah banyak digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Suatu soal dapat dipandang sebagai "masalah" merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagian besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa.

 

Referensi : Modul Pendidikan IPS di SD (PDGK106) SARDJIJO ISCHAK edisi 4 hal 9.10 – 9.12

Terimakasih.


Penulis : Mukhammad Nur Arifin, S.E., S.Pd.SD.


"Jika ada kesalahan penulisan Chord dan Lirik Lagunya, silahkan komentar di bawah ini atau kirim email kepada kami, kami akan segera mungkin akan meralat postingan ini."