Soal Jawaban Terbaru SESI 3 - TUGAS 1 Isu dan Masalah Sosial Budaya Dalam Pembelajaran IPS Pendidikan IPS di SD - Universitas Terbuka Malang


SESI 3 - TUGAS 1
Isu dan Masalah Sosial Budaya Dalam Pembelajaran IPS
Soal Jawaban Terbaru Pendidikan IPS di SD - Universitas Terbuka Malang

Baca juga


Nama     : Mukhammad Nur Arifin
NIM        : 858851383

SOAL :

1.     Guru IPS di SD hendaknya perlu memiliki wawasan tujuan dan arah pembelajaran IPS yang hendaknya dipertimbangkan pula ketika mengembangkan materi pembelajaran. Terkait hal tersebut, Berilah beberapa contoh ktiteria yang hendaknya dapat menjadi kemampuan terintegrasi dan terinternalisasi dalam diri guru IPS SD ketika mengembangkan materi pembelajaran!

2.     Kurikulum IPS SD di Indonesia semakin lama semakin berkembang dan mempunyai ciri karakteristik tersendiri di setiap kurikulum. Analislah beberapa perbedaan yang terdapat dalam kurikulum IPS SD Tahun 1994 dan Kurikulum IPS SD Tahun 2006 (KTSP)!

3.     Kita telusuri beberapa peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPS SD tahun 2006 di kelas rendah. Terkait hal tersebut, Berilah contoh keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep,  generalisasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD tahun 2006 di kelas rendah!

4.     Sudah kita pahami bahwa KTSP IPS di kelas rendah dirancang membantu peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan, pemahaman, pengertian, nilai dan sikap/keterampilan masing-masing. Berikan tanggapanmu dan analisislah  mengenai keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam KTSP IPS SD Kelas Rendah!

5.     Terdapat erat hubungan antara nilai dan sikap, bahkan ditegaskan bahwa “nilai itu menyebabkan sikap”. Berdasarkan pernyataan singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap akibat sistem nilai yang dianut seseorang. Jelaskan dan berilah contoh keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas tinggi!

 

Jawaban :

1.     Kemampuan terintegrasi dan terinternalisasi dalam diri guru IPS SD ketika mengembangkan materi pembelajaran!

a.      Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan memahami berbagai fenomena sosial yang meliputi kemelek-wacanaan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap mengenai: kebudayaan, ruang dan waktu, kontinuitas dan perubahan, interaksi antara manusia dengan lingkungan, serta kelangkaan, produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa dalam konteks kebhinekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global yang berguna dalam proses pengambilan keputusan serta berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat yang demokratis.

b.     Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan komunikasi sosial yakni keterampilan menangkap berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan siswa, mengemas gagasan baik berupa konsep, keterampilan, nilai, prinsip, norma maupun sikap sosial, serta menjelaskan fenomena interaksi, perkembangan masyarakat, dan saling ketergantungan global (global interdependence).

c.      Pembelajaran IPS di SD mengembangkan kemampuan dasar dalam memecahkan masalah sosial yang perlu dilatihkan kepada para mahasiswa dalam proses pembelajaran di kelas. Kriteria kompetensi guru dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan peta, atlas, bola dunia, data dan informasi, serta media massa guna mengambil keputusan sosial kultural dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan yang seyogianya dibelajarkan kepada siswa meliputi kemampuan dalam merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling layak.

d.     Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan membiasakan diri peka, tanggap, dan adaptif tetapi kritis terhadap lingkungan sekitar guna memelihara dan memanfaatkan sumber daya alam serta mengembangkan kehidupan yang sejahtera dan harmonis dalam kebhinekaan. Para mahasiswa pun diharapkan dapat membiasakan diri dalam berpikir kritis, yaitu mampu menggunakan logika dan "evidence" ketika dihadapkan pada suatu isu dan atau peristiwa sosial kemudian memproses secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan atau keputusan. Beberapa aktivitas berpikir yang perlu ditempuh untuk menghasilkan kesimpulan yang tepat dan baik meliputi proses mencari sebab, memprediksi akibat, menganalisis hubungan antar fenomena, melihat keterpaduan dari berbagai fenomena serta menganalisis secara logis dan sistematis.

e.      Pembelajaran IPS di SD hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menganalisis masalah sosial secara terpadu untuk sampai pada kesadaran bahwa ada saling ketergantungan antar fenomena dan gagasan dalam setiap pemecahan masalah sosial serta dalam membangun kehidupan masyarakat yang damai, dinamis, dan harmonis.


(PDGK4106/MODUL 1 Halaman 1.9-1.10)

 

2.     perbedaan yang terdapat dalam kurikulum IPS SD Tahun 1994 dan Kurikulum IPS SD Tahun 2006 (KTSP)!

A.    Dalam kurikulum SD 1994 lebih menekankan hal-hal sebagai berikut :

a.      Membaca, menulis, dan berhitung

Kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan kemampuan dasar yang sangat diperlukan karena membantu siswa dalam mempelajari dan memahami mata pelajaran. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan bahwa dewasa ini masih banyak siswa sekolah dasar di kelas tinggi belum menguasai kemampuan-kemampuan dasar tersebut. Oleh sebab itu Kurikulum 1994 dipusatkan pada penguasaan ketiga kemampuan dasar tersebut, di antaranya dengan menambah jam pelajaran untuk bahasa Indonesia dan Matematika.

b.     Muatan lokal

Mata Pelajaran Muatan Lokal merupakan suatu wahana untuk menyajikan sejumlah bahan pelajaran yang ditetapkan dan dikembangkan oleh masing-masing daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan alam, sosial dan budaya yang ada di daerah yang bersangkutan.

Bahan pelajaran tersebut dapat diorganisasikan dalam berbagai mata pelajaran yang berada dalam naungan Muatan Lokal, misalnya mata pelajaran Bahasa Daerah, Bahasa Inggris untuk SD, Budi pekerti, Tulis Arab Indonesia, Tulis huruf Alquran, Baca tulis huruf Arab Melayu, Keterampilan, Pertanian, Peternakan, Kepariwisataan, Pendidikan lingkungan kehidupan Jakarta, Adat istiadat, Kesenian daerah, dan kerajinan.

c.      Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Sesuai dengan UUSPN Pasal 39 ayat 2 dan 3, Pasal 14 ayat 2 dan Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 1990 yang menyatakan bahwa siswa sedini mungkin diperkenalkan pada teknologi dalam bentuk informasi dan perilaku teknologi. Oleh karena itu, Kurikulum SD 1994 ini mengandung bahan kajian mengenai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi sederhana sesuai dengan tingkat perkembangan/ kemampuan siswa serta perkembangan zaman.

d.     Wawasan lingkungan

Dalam rangka memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, pemerintah menggunakan berbagai media untuk menyampaikan pesan dan memasyarakatkan wawasan lingkungan ini. Salah satu media itu adalah pendidikan. Perhatian dan kepedulian siswa sekolah dasar terhadap lingkungan hidup harus dikembangkan sedini mungkin. Upaya pengembangan pengetahuan, wawasan sikap dan kebiasaan yang berkaitan dengan persoalan kebersihan, kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup dilakukan melalui mata pelajaran Pendidikan Agama, PPKN, IPS, IPA, Penjaskes dan Mulok.

e.      Pengembangan nilai

 Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran kunci. Dalam usaha itu, pendidikan tidak hanya memperhatikan pengembangan kemampuan untuk menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saja tetapi juga mengembangkan kepribadian siswa cara keseluruhan termasuk pengembangan sikap dan nilai serta Iman dan Takwa (IMTAQ). Berbagai mata pelajaran di sekolah dasar dapat mengembangkan nilai-nilai melalui kegiatan belajar mengajar. Mata pelajaran Pendidikan Agama dan PPKN, misalnya mengutamakan perwujudan nilai-nilai di dalam pembelajarannya. Selain itu mata pelajaran lainnya, seperti Bahasa Indonesia, IPA, IPS juga mengembangkan nilai-nilai tertentu. 

f.      Pengembangan keterampilan

 Keterampilan merupakan hasil belajar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari baik di luar maupun di dalam kelas. Keterampilan itu meliputi keterampilan fisik atau manual, keterampilan sosial dan keterampilan mental atau kognitif.

Keterampilan manual meliputi keterampilan menggunakan alat-alat, seperti penggaris dalam mengukur dan alat-alat lain yang digunakan dalam kehidupan sehari hari, yang sesuai dengan tingkat usia dan kemampuan siswa.

Keterampilan sosial, antara lain meliputi keterampilan melakukan diskusi, memimpin suatu pertemuan atau kegiatan dan mengatur serta melakukan kerja sama dalam suatu kelompok.

 Keterampilan mental atau kognitif meliputi keterampilan, seperti mengamati, menafsirkan, berkomunikasi, mengajukan pertanyaan, merancang, merencanakan kegiatan (misalnya eksperimen), membandingkan, menganalisis, menarik kesimpulan dan mengarang atau menyusun suatu laporan sederhana. Keterampilan-keterampilan tersebut membantu siswa dalam pembelajaran itu dalam memperoleh, mengembangkan dan menerapkan pengetahuan.

B.    Pada Kurikulum SD Tahun 2006 lebih menekan hal-hal sebagai berikut :

Kerangka dasar kurikulum

Kelompok Mata Pelajaran

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a.      Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

b.     Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

c.      Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi,

d.     Kelompok mata pelajaran estetika,

e.      Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sesuai tabel berikut.

 

(PDGK4106/MODUL 1 Halaman 1.29-1.30)

 

3.     Keterkaitan antara peristiwa, fakta, konsep,  generalisasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) IPS SD tahun 2006 di kelas rendah!

a.      Peristiwa

Sebagai Guru IPS di SD perlu kiranya mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian peristiwa ini dengan cara sederhana kepada peserta didik kita yang masih di bangku SD, misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.

b.     Fakta

Berupa data-data, misalnya keadaan penduduk di sebuah desa, ada fakta yang tampak sebagaimana keadaannya, misalnya kondisi jalan, kondisi bangunan, dan sebagainya.

c.      Konsep

Suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengategorikan suatu kelompok dari suatu benda atau gagasan atau peristiwa. Contohnya, keluarga maka ke dalam konsep keluarga itu termasuk bapak, ibu, anak-anak, saudara dan sebaigainya.

d.     Generalisasi

Abstraksi dan sangat terkait dengan konsep. Contohnya, anggota dibidang keilmuan sosiologi saja atau paduan dari sosiologi dan sejarah, atau disiplin ilmu sosial lainnya.

 

(PDGK4106/MODUL 2 Halaman 2.8-2.12)

 

4.     Keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam KTSP IPS SD Kelas Rendah!  

1.     Keterampilan Intelektual atau Kemampuan Analisis

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPS SD kelas rendah dalam keterampilan intelektual ditekankan pula tentang kemampuan analisis dari peserta didik. Sesungguhnya keterampilan intelektual dan kemampuan analisis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kemampuan analisis adalah merupakan bagian dari keterampilan intelektual, di mana kemampuan analisis merupakan kemampuan/kecakapan seseorang/ peserta didik untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Di lain pihak keterampilan intelektual ini berkaitan dengan kemampuan atau kecakapan untuk mewujudkan pengetahuan dan pengertiannya ke dalam perbuatan untuk menyelidiki suatu peristiwa/masalah. Kemampuan dan keterampilan ini meliputi penggunaan dan aplikasi pendekatan yang rasional sehingga dapat diperkenalkan kepada masyarakat. Kemampuan dan keterampilan ini memerlukan perkembangan pemikiran yang kritis pada subjek didik. Keterampilan dan kemampuan atau kecakapan ini antara lain meliputi hal-hal berikut ini :

a.      Keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi melalui pengumpulan fakta, bacaan, mendengarkan penjelasan dari narasumber (guru dan lain-lain) melalui partisipasi aktif dalam diskusi, kunjungan ke lapangan dan sebagainya.

b.     Keterampilan berpikir, menafsirkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi yang dipilih dari berbagai sumber, membentuk konsep, merangkumnya kembali dan membentuk generalisasi sesuai dengan jenjang kemampuan berpikir peserta didik.

c.      Kemampuan mengkritik informasi dan membedakan maria fakta, mana yang opini. Dengan keterampilan ini, peserta didik dapat berpikir kritis, dapat menunjukkan mana informasi yang faktual mana yang tidak.

d.     Keterampilan membuat keputusan berdasarkan mereka mampu mengambil

e.      keputusan dengan profesional, tidak asal menyamaratakan saja. Keterampilan memecahkan masalah, menerapkan hasil temuan dalam sistem baru. Termasuk di dalamnya kemampuan memprediksi, memperkirakan hal-hal

f.      yang bisa/akan terjadi di masa depan. Keterampilan menggunakan media: globe, peta, grafik, tabel, dan sebagainya sesuai dengan kemampuan berpikimya. Keterampilan ini sangat diperlukan dalam rangka penafsiran atas fakta-fakta dalam memperoleh pengetahuan tentang sesuatu.

2.     Keterampilan Personal

Keterampilan Personal ini sebetulnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan intelektual. Namun, dalam pemahamannya ditekankan kepada keterampilan yang sifatnya mandiri.

a.      Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan psikomotor, seperti keterampilan berbuat, berlatih serta mengkoordinasi indra dengan anggota badan Keterampilan praktis ini tampak dalam hal kemampuan peserta didik menggambar, membuat peta, membuat model dan sebagainya.

b.     Keterampilan studi dan kebiasaan kerja Misalnya, keterampilan menentukan lokasi kerja, mengumpulkan data, menggunakan reference material, membuat kesimpulan dan lain-lain. Dengan latihan yang benar peserta didik diberi peluang untuk memiliki percakapan belajar mandiri dan bekerja mandiri.

c.      Keterampilan bekerja dalam kelompok. Keterampilan ini berkenaan dengan kemampuan seseorang di dalam kelompok, seperti menyusun rencana, memimpin diskusi, menilai pekerjaan secara bersama. Keterampilan ini sangat penting dimiliki seseorang/peserta didik dalam mengembangkan pengalamannya. Oleh sebab itu keterampilan ini hanya dapat diraih melalui serangkaian pengalaman dan berkembang secara bertahap.

d.     Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (continuing learning skills). Keterampilan ini memungkinkan seseorang terampil belajar sepanjang hayat. Keterampilan ini sangat esensial dimiliki oleh setiap orang dalam konsep belajar seumur hidup. Sesungguhnya dalam keterampilan belajar inilah terletak sendi sendi kemampuan belajar mandiri. Tentu saja untuk tingkat pendidikan dasar sasarannya adalah baru dalam tahapan mengembangkan segenap potensi diri peserta didik di kemudian hari. Peserta didik memiliki semangat, kemampuan dan kepercayaan diri yang sehat. Yang terpenting bahwa dalam diri peserta didik tertanam semangat untuk belajar terus sepanjang hayatnya.

e.      Keterampilan lainnya, antara lain:

1)     keterampilan fisik;

2)     keterampilan politik agar "melek politik" sesuai dengan perkembangan usia dan kemampuan berpikirnya.

3)     keterampilan pengembangan emosional (emotional growth) sebagai saran utama dalam rangka kemampuan untuk mengendalikan diri.

3.     Keterampilan Sosial

Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial. Dengan demikian, melalui keterampilan ini peserta didik mampu berkomunikasi dengan sesama teman di sekolah, dan sesama teman dalam lingkungan masyarakat secara baik. Hal ini merupakan realisasi dari penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat. Latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses pembelajaran antara lain: mampu melaksanakan dengan baik :

a.      Berdiskusi dengan teman;

b.     Bertanya kepada siapa pun;

c.      Menjawab pertanyaan orang lain;

d.     Menjelaskan kepada orang lain;

e.      Membuat laporan;

f.      Memerankan sesuatu;

g.     Dan seterusnya. (Belen dan Kawan-Kawan, 1990:348).

Oleh karena materi IPS sangat luas bahan kupasannya maka upaya guru untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan/kemampuan memahami masalah-masalah yang terkandung di dalamnya harus diintegrasikan sebagai bagian dari bahan pembelajaran IPS.

 

(PDGK4106/MODUL 2 Halaman 2.31-2.34)

 

5.     Jelaskan dan berilah contoh keterkaitan antara nilai dan sikap dalam kurikulum IPS SD KTSP 2006 di kelas tinggi!

a.      Mubarok (2007) menjelaskan, bahwa satu hal yang sangat penting yang harus dipertimbangkan dalam pendidikan IPS adalah segala tingkatan dan jenjang pendidikan adalah pendidikan nilai atau pendidikan moral. Dikemukakan pula bahwa sebagian besar orang tua setuju dengan penekanan kepada aspek pendidikan nilai itu. Namun, diakui bahwa belum ada kesepakatan mengenai apa dan bagaimana pendidikan nilai itu harus dilakukan. Sebagian berpendapat bahwa pendidikan nilai diberikan kepada peserta didik dengan tujuan agar peserta didik sendiri mampu mengembangkan ukuran nilainya sendiri. Sebagian lagi berpendapat bahwa pendidikan nilai harus diberikan dengan tujuan peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan tatanan nilai dan dianut dalam masyarakat. Namun pada kenyataannya, nilai senantiasa merupakan bagian dari kurikulum di sekolah. yang hidup dan dianut dalalm masyarakat. Namun kenyataannya, nilai seantiasa merupakan bagian dari kurikuluum di sekolah.

Contohnya,

Tugas sekolah yang utama dalam masalah nilai itu ialah membantu peserta didik mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan nilai-nilai yang mereka anut dan membantu mereka untuk bisa menentukan pilihan nilai-nilai secara inteligen.

1)     Nilai Material

Peserta didikmerasakan manfaat persatuan dan kesatuan bangsa bagi kehidupan masyarakatnya. Secaranyata pelaksanaan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah telah mampu menciptakankondisi kehiduapan yang mantap.

2)     Nilai Vital

a)     Kedisiplinan meruapakan Disiplin yang tinggi diperlukan dalam mengelola organisasi,bagaimana pun ukuran organisasi itu.

b)     Semangat persatuan bangsa ialah Semangat ini menumbuhkan rasa kesetiakawanan, solidaritas sebagai bangsa atau disebut semangat gotong-royong.

c)     Taat atau patuh kepada perturan adalah Kepatuhan kepada peraturan yang diciptakan untuk menjaminkelangsungan hidup bersama merupakan karakteristik utama manusia sebagai makhluk sosial.

3)     Nilai Kerohanian

a)     Nilai keagamaan, pada dasarnya sama dengan topik di atas.

b)     Mengerti dan memahami secara rasional tugas-tugas pemerintahan baik di pusat maupun didaerah, serta wewenang dan kekuasannya.

c)     Hal ini sangat penting bagi setiap warga negara

d)     Merasa terpanggil untuk melakukan hal-hal positif bagi bangsa dan negaranya sesuai dengankemampuan dan usianya.

e)     Mencintai keteraturan,keserasian,keindahan dan seterusnya sebagaiwujud dari dukunganya kepada pemerintah.

b.     Sikap

Sikap yang dikembangkan misalnya :

1)     Bersyukur kepada Tuhan ,sama dengan topik lainnya.

2)     Menghormati kekuasaan dan wewenang pemerintah yang berlaku atas dirinya,keluarganya dan masyarakatnyajud dari sikap ini gurudapat menyesusaikannya dengan kondisi setempat.

3)     Sikap menaati peraturan dan hukum .Baikhukum positif maupun norma yang berlaku di dalam masyarakat.

4)     Dan seterusnya.

 

(PDGK4106/MODUL 3 Halaman 3.22-3.33)

 

Terimakasih.


Penulis : Mukhammad Nur Arifin, S.E., S.Pd.SD.


"Jika ada kesalahan penulisan Chord dan Lirik Lagunya, silahkan komentar di bawah ini atau kirim email kepada kami, kami akan segera mungkin akan meralat postingan ini."